Jakarta, CNBC Indonesia – Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi buka suara ihwal utang pemerintah sebesar Rp16 triliun, untuk pengadaan beras cadangan pemerintah (CBP). Bayu mengatakan seluruh utang tersebut sudah dibayarkan.

“Sampai dengan saat ini, hampir semua, saya nggak hafal angkanya, tapi hampir semua sudah terbayar, semua proses audit sudah selesai dan sudah terbayar,” ungkap Bayu, dikutip Jumat (26/4/2024).

Bayu menjelaskan, pembayaran utang tersebut secara teknis tidak dibayarkan ke Bulog, tapi langsung dibayarkan ke bank Himbara yang meminjamkan dana Rp16 triliun untuk pengadaan beras CBP.

“Jadi pembayaran Rp16 triliun itu bukan kepada Bulog, tapi mengganti biaya yang dikeluarkan kepada Bulog, termasuk atau bentuk konkretnya adalah mengganti ke bank, di mana uangnya kita pakai untuk melaksanakan operasional tadi,” terang dia.

Bayu menjelaskan, utang tersebut merupakan selisih harga dari Harga Pembelian Beras (HBP) yang dilakukan Bulog.

“Misalnya, sebut aja Rp12.000 atau Rp11.800 biaya pokok. Jadi Bulog disuruh menjual kepada masyarakat Rp10.900, tapi harga pokoknya Rp11.800, jadi selisih. Selisih itu disubsidi oleh pemerintah,” terang dia.

Lebih lanjut, katanya, pembayaran utang tersebut sudah dilakukan lantaran program sudah terlaksana dan telah diaudit oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Jumlah Penerima Beras Gratis Jokowi Bakal Ditambah


(dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *