Jakarta, CNBC Indonesia – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat capaian investasi sebesar Rp15,1 triliun pada triwulan I tahun ini dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 9.342 orang serta terdapat tambahan 19 pelaku usaha baru yang berinvestasi di KEK.

Secara kumulatif hingga triwulan I tahun 2024, 20 KEK telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp187,5 triliun dengan menyerap 126.506 orang tenaga kerja.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebut kondisi perekonomian Indonesia pada triwulan I tahun 2024 masih tergolong stabil di tengah memanasnya kondisi geopolitik global.

Hal itu tecermin dari angka inflasi Indonesia masih akan sangat terkendali, di 2024 ini kita mampu tumbuh di atas 5%.

“Kemungkinan resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan kemungkinan terjadinya resesi di berbagai negara lain, karena Pemerintah telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mengantisipasi berbagai dinamika geopolitik global,” ujar Susiwijono dalam keterangan resminya, Sabtu (27/4).

Menurutnya, hal ini perlu disampaikan oleh seluruh investor di dunia bahwa berinvestasi di Indonesia, khususnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pilihan tepat mengingat Indonesia cukup kuat dari sisi ekonomi.

Untuk meningkatkan daya saing KEK diperlukan pemantauan perkembangan pembangunan, realisasi investasi, dan efektifitas fasilitas masing-masing KEK melalui rapat kerja evaluasi secara berkala.

Dalam pengembangannya, KEK tetap mampu menopang perekonomian Indonesia, ditunjukkan dengan berbagai terobosan KEK seperti hilirisasi di berbagai bidang, mulai dari hilirisasi sumber daya alam di beberapa KEK manufaktur seperti di KEK Gresik dan KEK Sei Mangkei, hingga hilirisasi digital di KEK Nongsa, serta jasa lainnya seperti Kesehatan di KEK Sanur, Pendidikan di KEK Singhasari, dan MRO di KEK Batam Aero Technic.

Selain itu, lanjutnya, salah satu KEK pariwisata di Indonesia yaitu KEK Mandalika juga masih menjadi sorotan dunia dengan menjadi tuan rumah berbagai gelaran sport tourism event kelas dunia.

Lebih lanjut, pelaksanaan Rakernas KEK diharapkan dapat menjadi forum komunikasi bagi pemangku kepentingan KEK di seluruh Indonesia, meliputi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan pelaku usaha untuk membahas perkembangan KEK secara menyeluruh mulai dari capaian investasi, serapan tenaga kerja, multiplier effect, perkembangan pembangunan kawasan, dan lainnya.

Pada rapat kerja juga dilakukan upaya kolaboratif antara Pemerintah dan pelaku usaha terkait tantangan strategis yang dihadapi di lapangan seperti tantangan dalam implementasi fasilitas fiskal dan non fiskal, penyediaan infrastruktur, pemenuhan kebutuhan SDM, serta pemenuhan energi yang reliable dan terjangkau.

“Dari catatan Rakernas hari pertama kemarin, selain capaian kinerja kita juga mencatat beberapa KEK yang masih membutuhkan dukungan dari Kementerian/Lembaga. Pada kesempatan ini, kita berharap dari 17 Kementerian/Lembaga bisa menyelesaikan semua permasalahan yang selama ini menjadi catatan dalam implementasi di lapangan,” ungkapnya.

Sementara, Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Rizal Edwin Manansang mengungkapkan, Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK memantau dan mengevaluasi keberlangsungan KEK serta merekomendasikan langkah tindak lanjut hasil Evaluasi kepada Presiden sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan KEK.

“Kami juga mengevaluasi kontribusi KEK terhadap perekonomian daerah, meliputi pertumbuhan investasi; pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan nilai tambah bruto atau produk domestik regional bruto,” ujar Plt. Sekjen Edwin.

Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholders perlu memberikan dukungan iklim usaha yang dapat menarik masuknya investasi ke dalam KEK, serta pengembangan KEK dapat berjalan dan mencapai target yang sudah direncanakan

“Kami berharap dengan kita duduk bersama Kementerian/Lembaga dalam Rakernas ini, dapat memberikan solusi dari permasalahan-permasalahan di KEK terkait, sehingga dapat memberikan optimalisasi dalam akselerasi tercapainya tujuan dalam pengembangan KEK di Indonesia,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pengumuman: 3 KEK Baru Beroperasi Mulai 2024!


(fab/fab)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *