Jakarta, CNBC Indonesia – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang juga Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengungkapkan bahwa salah satu penyebab lambatnya penjualan motor listrik subsidi di Indonesia karena spesifikasi kendaraan, yakni jarak tempuh yang tidak terlalu jauh bahkan tidak mencapai 100 Km dalam sekali cas. Namun, industri justru menyatakan sebaliknya.

“Beberapa produk sudah ada yang mengklaim di atas 100 Km jarak tempuhnya, cuman ya masih sedikit,” kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Hanggoro Ananta kepada CNBC Indonesia, Selasa (30/4/2024).

Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, ada beberapa sepeda motor listrik yang mengklaim memiliki jarak tempuh di atas 100 Km sekali charge, misalnya Yadea T9, Yadea E8S Pro, United TX3000 serta ALVA Cervo. Semuanya sudah mendapatkan subsidi Rp 7,5 juta dari pemerintah.

Selain faktor jarak tempuh, ada juga penyebab lain yang berpotensi membuat penjualan motor listrik subsidi berjalan lamban, yakni lamanya pencairan subsidi dari pemerintah. Dalam prosesnya, Diler harus mengajukan subsidi kepada Agen pemegang merk (APM) serta pemerintah sebelum akhirnya disetujui. Namun prosesnya membutuhkan waktu.

“Hubungan APM dan diler bermacam-macam, tapi sebetulnya yang kita harapkan beban Rp 7,5 juta dibebankan kepada pihak APM atau kemudian ada kerjasama APM dengan diler, jadi bebannya semua nggak ke diler, tapi cashflow diler perlu kecepatan, jadi macam-macam,” sebut Ketua Aismoli Budi Setiyadi.

“Tapi ada juga APM yang bertanggung jawab, semua ada juga beban bersama apm dan Diler mungkin lain ada beban diler. Itu kita harapkan kalau bisa jangan beban diler karena dari aspek financial butuh cashflow dan nggak begitu besar,” lanjutnya.

Sebelumnya, Moeldoko mengungkapkan penyebab tidak lakunya motor listrik salah satunya disebabkan oleh pihak produsen. Pasalnya, produsen motor listrik belum mampu memproduksi kendaraan dengan jarak tempuh yang jauh.

“Tantangan menurut saya ada di produsen. Kalau sepeda motor jarak bisa jauh charging cepat, harga murah, pasti semua akan beli, gampangnya gitu. Jarak bisa 100 km lebih, charge nggak lebih dari satu jam pasti diburu,” kata Moeldoko di pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2024 di JI-Expo Kemayoran, Selasa (30/4/2024).

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Honda Diam-Diam Produksi Motor Listrik di Jakarta


(hoi/hoi)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *