Jakarta, CNBC Indonesia – Masalah air bersih masih menjadi perhatian dunia. Maklum, stok air bersih di dunia semakin hari semakin mengkhawatirkan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk di Bumi.
Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, mengungkapkan perubahan iklim membuat kebutuhan infrastruktur dan akses terhadap air bersih semakin mendesak. Pasalnya, pada 2050 diperkirakan 9,5 miliar masyarakat dunia akan membutuhkan air bersih. Melihat hal itu inovasi dan sinergi yang kuat harus dilakukan oleh semua pihak, agar tantangan ini bisa diatasi.
“Tanpa inovasi, mustahil mengatasi permasalahan terkait air,” kata Firdaus, dalam Workshop Sustainable Water Finance yang digelar di Jakarta Februari lalu, sebagai salah satu kegiatan menuju World Water Forum ke-10.
Seperti diketahui, air bersih dan sanitasi yang layak merupakan kebutuhan dasar manusia. Hal ini menjadi salah satu poin dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses universal terhadap air bersih dan sanitasi.
Indonesia sendiri sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia terus berupaya mendorong penyelesaian krisis air bersih dan juga sanitasi. Tidak hanya lewat sinergi dengan kementerian dan lembaga, Pemerintah Indonesia juga aktif terlibat hingga menyelenggarakan berbagai kegiatan internasional untuk menyelesaikan permasalahan ini. Salah satunya lewat gelaran World Water Forum ke-10 yang diselenggarakan pada 18-25 Mei 2024 mendatang.
Pada kegiatan ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai. Pertama adalah meningkatkan nilai strategis air dengan membangun komitmen politik dalam pemajuan manajemen air dan sanitasi.
Kedua, meningkatkan awareness terhadap air sebagai critical concern global. Lalu yang ketiga sebagai multi-stakeholder event untuk mendiskusikan dan berbagi pengalaman serta mengembangkan pengetahuan dan praktik baik dalam tata kelola air dan sanitasi.
Adapun World Water Forum ke-10 nantinya akan fokus membahas empat hal, yakni konservasi air (water conservation), air bersih dan sanitasi (clean water and sanitation), ketahanan pangan dan energi (food and energy security), serta mitigasi bencana alam (mitigation of natural disasters). Penyelenggaraannya terdiri atas tiga komponen, yaitu proses tematik, proses regional, serta proses politik.
Melalui World Water Forum ke-10, Pemerintah Indonesia berkomitmen mendorong negara-negara serta para pemangku kepentingan bidang air di seluruh dunia untuk menempatkan isu-isu terkait air pada puncak agenda global.
Artikel Selanjutnya
PUPR Ungkap Kriteria Infrastruktur Air yang Bisa Didanai IWF
(dpu/dpu)