Jakarta, CNBC Indonesia – Polisi Turki pada Rabu (1/5/2024) menahan puluhan pengunjuk rasa yang berusaha merobohkan barikade di berbagai distrik di Istanbul setelah pihak berwenang melarang demonstrasi di Lapangan Taksim utama kota tersebut.

Puluhan ribu polisi dikerahkan di seluruh Istanbul, bahkan memblokir jalan-jalan kecil dengan penghalang logam dalam upaya mencegah berkumpulnya kelompok pengunjuk rasa.

Pihak berwenang telah melarang demonstrasi di Lapangan Taksim sejak demonstrasi menentang pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan pada tahun 2013.

Di distrik Besiktas, polisi menahan sedikitnya 30 pengunjuk rasa sayap kiri yang meneriakkan “Taksim tidak dapat dilarang”.

Dilansir AFP, seorang pengunjuk rasa diseret ke tanah oleh polisi dan kelompoknya ditahan. Sementara itu, 30 orang lainnya ditahan di distrik Sisli.

Jalan-jalan utama di Istanbul ditutup untuk lalu lintas sementara angkutan umum termasuk feri dan kereta bawah tanah dihentikan.

Partai oposisi utama Turki, CHP, dan serikat pekerja telah menekan pemerintah untuk membuka lapangan bagi demonstrasi buruh, namun Erdogan pada Selasa memperingatkan agar tidak melakukan provokasi apapun.

Pemimpin CHP Ozgur Ozel, didampingi Walikota Istanbul Ekrem Imamoglu dan serikat buruh, berkumpul di lingkungan Sarachane yang menjadi lokasi balai kota.

“Kami akan terus berjuang sampai Taksim bebas,” kata Ozel.

Pada tahun 2023, Mahkamah Konstitusi Turki memutuskan bahwa penutupan Lapangan Taksim untuk protes merupakan pelanggaran hak asasi manusia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Pilkada Istanbul Kunci Kemenangan Presiden Turki Selanjutnya, Mengapa?


(luc/luc)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *