Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan beberapa komoditas pangan mengalami penurunan harga pasca-Lebaran pada April 2024. Beberapa pangan yang mengalami deflasi a.l. cabai merah, telur ayam, cabai rawit dan beras.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan terdapat beberapa komoditas yang meredam inflasi bulan April 2024. Kelompok makanan dan minuman, tembakau mengalami deflasi setelah 3 tahun menjadi penyumbang inflasi pada momen Lebaran, yakni April 2023, Mei 2022 dan Mei 2021.
“Komoditas yang meredam inflasi bulan ini di antaranya cabai merah beras telur ayam dan cabe rawit dengan andil deflasi 0,14%, 0,12%, 0,06% dan 0,04%. Kemudian, beras juga alami deflasi 2,74% dan andilnya sebesar 0,12%.
“Jika dilihat secara historis sepanjang periode Januari 2021 hingga Maret 2024, komoditas cabai dan beras alami deflasi terdalam pada april 2024,” paparnya dalam rilis BPS, Kamis (2/5/2024).
Setelah mengalami inflasi 8 bulan berturun sejak Agustus 2023, beras akhirnya mengalami deflasi pada bulan April.
“Hal ini tentunya dengan peningkatan produksi beras dan kita lihat dampaknya inflasi beras terus turun hingga deflasi pada April 2024 sebesar 2,72% dan memberikan andil deflasi 0,12%,” kata Amalia.
Dari catatan BPS, deflasi beras terjadi di 28 provinsi. Sementara itu, satu provinsi harganya stabil dan 9 provinsi lainnya mengalami inflasi.
Meskipun terjadi deflasi pada kelompokan makanan, minuman, dan tembakau beberapa komoditas pangan masih inflasi dan menyumbang inflasi bulan ini. Kalau dilihat dari 10 komoditas yang berikan andil inflasi tertinggi 6 di antaranya adalah komoditas pangan.
Salah satu yang cukup besar adalah bawang merah. Inflasinya mencapai 30,75% dan andil 0,14%.
“Hal ini terjadi karena menurunnya suplai bawang di beberapa wilayah inflasi ini yang tertinggi selama Januari 2021 sampai April 2024 untuk bawang merah,” kata Amalia.
Artikel Selanjutnya
Waspada Xi Jinping, ‘Bom Waktu’ Ekonomi China Makin Ngeri
(haa/haa)