Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong pengembangan dan pemanfaatan biofuel yakni biodiesel & bioetanol sebagai bagian dari upaya menekan angka impor BBM.
Wakil Ketua Umum Bidang Promosi & Komunikasi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Catra Aradea De Thouars berharap program pengembangan biofuel Indonesia dapat terus berlanjut di pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. Namun demikian, sektor usaha berharap dukungan penguatan regulasi pemerintah guna memberikan kepastian hukum bagi investasi biodiesel maupun bioetanol.
Saat ini kapasitas produksi anggota APROBI yang juga menyalurkan Biodiesel mencapai 17,4 juta kilo liter per tahun, sehingga jika untuk memenuhi target B40 diperlukan 14,4 juta kilo liter sehingga dipastikan pasokan bahan baku akan mencukupi.
Seperti apa prospek dan tantangan pengembangan biodiesel dan bioetanol di Indonesia? Selengkapnya simak dialog Andi Shalini dengan Wakil Ketua Umum Bidang Promosi & Komunikasi Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), Catra Aradea De Thouars dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 02/05/2024)