Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan kondisi APBN 2024 pada kuartal I ini masih mengalami surplus. Surplus yang tercatat hingga kuartal I ini adalah Rp 8,1 triliun.

“Realisasi APBN hingga triwulan I mengalami surplus Rp 8,1 triliun atau 0,04% dari PDB,” kata dia dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2024, Jumat, (3/5/2024).

Dia menambahkan dari sisi keseimbangan primer, APBN juga masih mencatatkan surplus sebesar Rp 122,1 triliun. Sementara itu, rasio utang juga masih terjaga di bawah 40% dari PDB.

“Rasio utang terjaga di 38,79% dari PDB,” kata dia.

Dia mengatakan kinerja APBN di triwulan I ini dapat dianggap baik. APBN, kata dia, masih mengalami surplus di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Sebagai catatan, surplus yang dicatatkan oleh APBN 2024 jauh dari 2023. Pada kuartal I tahun lalu, APBN mencatatkan surplus sebesar Rp128,5 triliun atau setara dengan 0,61% PDB.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan sudah memprediksi surplus APBN 2024 akan lebih kecil dibandingkan tahun 2023. Direktur Jenderal Anggaran Isa Rachmatarwata mengatakan surplus APBN tahun ini tidak akan sehebat tahun lalu.

“Kita tidak akan melihat surplus sehebat tahun lalu,” kata Isa dalam rilis APBN Kita edisi Maret 2024, Jumat, (26/4/2024).

Isa mengatakan kondisi APBN yang tidak seperkasa tahun lalu sudah diprediksi oleh Kemenkeu. Dia mengatakan memang terjadi belanja dalam jumlah besar di awal tahun ini karena penyelenggaraan Pemilu.

Dia bilang ke depannya, akan terjadi normalisasi belanja negara. “Mudah-mudahan kami bisa me-manage surplus-defisit ini walaupun kita sadari tidak akan setebal tahun lalu,” kata dia.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Realisasi APBN 2023 Tembus Rp3.121 T, Defisit Rp347,6 T


(dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *