Jakarta, CNBC Indonesia – Perang yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir telah mengakibatkan kerugian besar. Tidak hanya bagi negara yang bersangkutan, akan tetapi juga banyak warga di negara lain.

Hal ini disampaikan oleh Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa dalam Pertemuan Tahunan ADB ke-57 di the Concert Hall, Tbilisi, Georgia, Sabtu (4/5/2024)

Dalam tiga tahun terakhir, perang besar terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kemudian beberapa bulan lalu juga terjadi antara Israel dan Hamas dan konflik di Laut Merah antara Yaman dengan Inggris serta terbaru adalah antara Israel dan Iran.

Situasi tersebut mempengaruhi sederet persoalan yang berkaitan dengan kebutuhan orang banyak. Salah satunya energi. Perang mengakibatkan harga energi, seperti bahan bakar minyak naik drastis.




Suasana konferensi pers Asian Develompent Bank (ADB), Masatsugu Asakawa. (Dok. ADB)Foto: Suasana konferensi pers Asian Develompent Bank (ADB), Masatsugu Asakawa. (Dok. ADB)
Suasana konferensi pers Asian Develompent Bank (ADB), Masatsugu Asakawa. (Dok. ADB)

Negara maju mungkin lebih baik dalam melakukan mitigasi. Akan tetapi negara berkembang dan miskin tidak cukup banyak yang mampu melakukan penanganan. Salah satunya karena alasan keterbatasan anggaran.

Hal ini akan mendorong penambahan angka kemiskinan. Di sisi lain ada masalah yang sama juga dihadapi seperti dampak perubahan iklim dan gejolak yang bersumber dari pasar keuangan.

“Masyarakat termiskin dan paling rentan, termasuk mereka yang tinggal di negara-negara kepulauan kecil, menghadapi beban terberat akibat perubahan iklim, guncangan ekonomi, dan konflik,” kata Asakawa.

Asakawa mengajak semua pihak untuk beperan dalam membantu negara-negara yang tidak mampu. ADB sendiri memiliki program melalui Dana Pembangunan Asia (Asian Development Fund) untuk memberikan bantuan.

“Pembiayaan kita harus terus mencakup sumber daya dengan persyaratan lunak, termasuk hibah. Dana Pembangunan Asia (Asian Development Fund) telah menjadi sarana penting untuk mencapai hal ini. Dan dengan penyelesaian pengisian pada hari Kamis, kami akan dapat mengirimkan hingga $5 miliar untuk memenuhi kebutuhan ini,” terangnya.

Penerima ADF-14 antara lain Negara Federasi Mikronesia; Kiribati; Republik Kyrgyzstan; Maladewa; Pulau Marshall; Nauru; Samoa; Pulau Solomon; Tajikistan; Tonga; Tuvalu; dan Vanuatu.

Ketiga, hibah juga akan tersedia untuk mendukung masyarakat Afghanistan dan Myanmar, dan untuk proyek transformatif di Bangladesh; Bhutan; Kamboja; Kepulauan Cook; Fiji; Republik Demokratik Rakyat Laos; Mongolia; Nepal; baru; Pakistan; Palau; Papua Nugini; Srilanka; Timor-Leste; dan Uzbekistan.

“ADB berkomitmen untuk mencapai Asia dan Pasifik yang sejahtera, inklusif, berketahanan, dan berkelanjutan, sekaligus mempertahankan upayanya untuk memberantas kemiskinan ekstrem,” pungkasnya.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Jokowi Ungkap 32 Negara ADB Ekonomi Sulit, RI Optimis


(dce)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *